Komunikasi Pendidikan dilihat dalam Sisi Filosofis

Dari sisi filosofis, yakni upaya yang dilakukan oleh pendidik dalam mengembangkan kesadaran siswa didik untuk memahami keberadaan dirinya sendiri, lingkungan, alam dan Tuhan. Sehingga muncul kesadaran dalam dirinya untuk apa dia hidup, apa tujuan hidupnya dan akan berakhir dengan cara apa. Kesadaran ini akan menuntunnya untuk mencari cara-cara bagaimana dia dapat menjalani hidup dengan baik.

Komunikasi pendidikan sebagai tehnik akan memunculkan seni komunikasi, bagaimana pendidik menuangkan gagasannya lewat bahasa verbal yang mampu memunculkan minat dan motivasi belajar, bukan hanya sekedar menyampaikan informasi intelektual. Komunikasi pendidikan dan media, jika tehnologi saat ini sudah merambah hingga tehnologi pendidikan, bukan berarti keberadaan pendidik secara langsung dapat tergantikan oleh media. Sebab komunikasi tanpa media ( tatap-muka) memiliki dampak yang berbeda dengan komunikasi bermedia. Energi yang muncul lewat bahasa verbal, maupun non verbal memiliki efek yang berbeda ketika disampaikan melalui media atau tanpa media. Binar mata kasih sayang, tekanan intonasi, tawa yang lepas, atau kesedihan mendalam, akan jauh lebih dirasakan oleh siswa didik dalam proses belajar tatap muka, dan ini tidak bisa digantikan oleh media belajar semacam video interaktif. Media belajar, adalah sarana pendukung dalam memudahkan proses belajar, tetapi bukan substitusi keberadaan pendidik itu sendiri. Sesungguhnya yang mendidik adalah pendidik itu sendiri, artinya jika pendidikan kita ingin berhasil, maka upaya pendidikan itu harus dilakukan oleh pendidik, lewat upaya komunikasi pendidikan.